Kabar Kalsel - Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam 20 tahun kedepan diperkirakan akan menjadi langganan banjir. Lemahnya kesadaran dan kepedulian lingkungan baik masyarakat maupun pemerintah daerah membuat Kalsel tidak mustahil akan menjadi seperti Jakarta. Saat ini indikasi tersebut sudah mulai tampak, seperti banjir di Barabai yang baru saja terjadi.

Kurangnya kesadaran masyarakat Untuk membuang sampah pada tempatnya

Prediksi tersebut bukan tanpa alasan, semakin sempitnya luas hutan di Kalsel, maraknya penambangan liar dan penambang berizin yang kurang mengindahkan wawasan lingkungan, serta rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan adalah beberapa hal yang mendasari prediksi ini. Belum lagi, minimnya kepala pemerintahan yang benar-benar berkomitmen untuk peduli lingkungan.

Salah satu pengamat dan pemerhati lingkungan yang juga merupakan Dosen Pendidikan Biologi FKIP Unlam Banjarmasin Bunda Halang menuturkan, 20 tahun kedepan jika Kalsel, khususnya Banjarmasin masih seperti ini jangan heran kalau musim hujan tiba akan seperti Jakarta. "Saat ini kita kekurangan pemimpin-pemimpin pro lingkungan dan wajar saja kalau sektor lingkungan terpuruk" tutur beliau saat ditemui Kabar Kalsel di kediamannya.

Masih menurut beliau, saat ini Indonesia cenderung lebih mengutamakan dua dari 3 indikator kesuksesan pembangunan yaitu Ekonomi dan Sosial, padahal seharusnya ada 3 indikator sebagaimana negara-negara maju yaitu indikator lingkungan. Jadi ketiga indikator yaitu Ekonomi, Sosial dan Lingkungan harus dalam prioritas yang seimbang.

Mudahan-mudahan mulai saat ini masyarkat dan pemerintah daerah bisa saling bahu membahu menjadikan Kalimantan Selatan yang sukses tidak hanya dari segi ekonomi dan sosial tetapi juga lingkungannya. Sehingga terhindar dari ancaman Banjir di masa mendatang sebagaimana yang terjadi  saat ini di kota-kota besar di Indonesia .